Friday 14 October 2016

Memaksimalkan Waktu bersama Anak Saat Sambangan Santri di Pesantren



Hari yang paling ditunggu oleh kami sekeluarga adalah saat sambangan santri di pondok pesantren Si Sulung. Setelah satu bulan tidak bertemu  inilah waktu untuk melepaskan rasa rindu.

Sebelum sambangan biasanya saya atau suami akan mendapat sms pemberitahuan oleh pengurus pesantren waktu untuk sambangan santri. Fanspage di facebook juga memudahkan kami untuk mengetahui jadwal sambangan dan pengumuman lain semisal perlengkapan anak yang harus di bawa bahkan jajan yang diminta Qolbi.

Waktu sehari untuk mengganti waktu sebulan memanglah sangat tidak cukup. Untuk menyiasatinya sebelum berangkat ke pesantren saya sudah siapkan peralatan, perlengkapan harian Qolbi di pesantren. Jajan yang dipesan dan makanan yang akan kami makan bersama saat sambangan.

Perlengkapan peralatan yang saya bawa saat sambangan adalah
5 pakaian koko
5 sarung
5 pakaian pendek
5 celana pendek
5 celana dalam
5 kaus dalam
1 stel seragam merah putih
1 stel seragam pramuka
Kaus kaki hitam dan putih
Handuk
Tas sekolah
Sepatu
Sandal jepit
Refill sabun mandi
Pasta gigi
Sampho
Sikat gigi
Jajan yang sudah dipesan Qolbi

Keliatannya repot ya?? Heheheh....semuanya dimasukkan ke tas besar jadi satu. Saya memilih cara ini supaya saya lebih banyak waktu bersama Qolbi saat sambangan. Daripada saya saat sambangan harus sibuk nyuci dan nyetrika, repot sedikit tidak masalah.

Setelah membersihkan dan merapikan isi lemari, saya langsung ke tempat yang sudah dipilih suami dan anak- anak. Biasanya kami mencari tempat yang teduh dan agak sepi. Maklum saat sambangan santri di halaman pesantren penuh sesak dengan penjual, sanak keluarga santri yang ga kalah rame kaya ada tontonan.

Membaca majalah kesukaan Qolbi itu pasti, majalah sains Kuark selalu saya bawakan. O..iyya membaca dan bercerita memang sudah rutinitas anak- anak sebelum tidur saat di rumah. Saat saya bercerita, biasanya penjual dan keluarga santri yang lain ikut mendengar dan melihat saya bercerita...heheheh....

Obrolan hangat mengalir tak henti henti mulai dari kegiatan di pesantren, teman-teman barunya, pelajaran di sekolah. Saya juga tak pernah lupa untuk memantau pelajaran di sekolah, buku, lks sampai hasil UTS semester 1 ini kami bahas dengan santai sebelum ditandatangai suami.

Saat sambangan semua santri dilarang menggunakan HP, laptop dan gadget lainnya, jadi membaca dan bercerita sangat efektif untuk menambah wawasan Qolbi. Habis baca buku, main dengan Bilqis , Qolbi akan minta tiduran di pangkuan saya, kadang juga minta tidur dikelonin. Saat seperti ini saat saya tak bisa untuk tidak mewek mewek.....hiks...

Setiap ada kesempatan saya akan memeluknya,menciumnya sambil berbisik di telinganya “ Ummi sayyaaang...bangngettt ke mamas, jadi anak yang sholikh ya Nak..semoga mamas jadi anak yang beruntung dunia akhirat...aamiin”










Dengan membenamkan wajahnya di dadaku Qolbi selalu menjawab “ Mamas juga sayyang banget sama  Ummi”

Wednesday 27 July 2016

3 macam obat P3k untuk anak aktif



Mempunyai anak- anak yang aktif lincah lompat sana jungkir sini, kadang membuat para Ibu dengan latahnya teriak kenceng-kenceng “ Jangan nak!”, “ Sudah, berhenti mainnya..!!”,,heheh betul apa betul? Pasti betul khan…

Wajar jika seorang ibu khawatir dengan tingkah anak anak mereka karena biasanya setelah aksi mereka akan diikuti insiden yang membuat para ibu panik. Dahi benjut, kepala njendhol, sikut kebaret,lutut lecet, pipi memar dan aneka luka dramatis yang pasti bekasnya akan jadi kenangan buat masa kecil mereka yang indah.

Ibu sekaligus dokter di rumah,mesti menyiapkan obat obatan berikut untuk P3K di rumah.

1. Rivanol
Rivanol dapat digunakan untuk mencuci luka,mengompres luka dan obat kulit. Cara penggunaanya pun mudah untuk luka baru setelah luka dibersihkan dengan air mengalir bersihkan kembali luka dengan rivanol yang sudah diteteskan di kapas, jika perlu tutup luka dengan kassa yang sudah dibasahi rivanol.

Rivanol juga dapat digunakan untuk mengompres luka lama yang bernanah dan mengompres bisul. Caranya teteskan rivanol pada kapas kemudian kompres luka dengan kapas tersebut. Anak kecil biasanya tidak menangis  saat dipakaikan rivanol karena tidak perih dan rasanya anyes di kulit.

2. Betadine
Betadine digunakan untuk mencegah infeksi. Gunakan betadine pada luka baru yang sudah dibersihkan dengan rivanol.

3. Thrombophob
Thrombophob digunakan untuk mengobati luka memar dan bengkak. Oleskan thrombophob pada memar atau bengkak, sebaiknya jangan oleskan thrombophob pada luka terbuka.
Sebelum diolesi thrombopob alangkah baiknya luka dikompres air dingin/ es terlebih dahulu.

Nah trio obat luar tadi andalan saya dirumah untuk siap siaga jika ada insiden tak terduga di rumah. Anak aktif endingnya susah di tebak lho,,heheh..

Qolbi pernah jungkir dari tangga rumah,, 7 undhak undhakan  yang masih disemen kasar mulus dilewati, hasilnya dahi nonong sekepal tangan (kepalan tangannya Qolbi, hehe..) lebam memar tidak ketinggalan. Bekas lukanya sampai hari ini masih terlihat,saat melihat bekas luka itu saya selalu minta maaf atas keteledoran saya ngawasin Qolbi. Dulu dalam keadaan panik sebelum berangkat ke rumah sakit saya sudah oleskan Thrombophob terlebih dulu. Di rumah sakit Alhamdulillah hasil scan kepalanya bagus dan dikasih obat sama seperti dikantong daster saya..heheh

Bilqisti kulitnya sensitif persis kaya hatinya ( hati umminya..) tau tau ada saja kulitnya yang udah korengan, gatal di garuk jadi luka trus ngoreng. Sabar banget  neliti kulit Bilqis jangan sampai ada koreng baru yang ga ketauan..kalau dah ketemu langsung deh kompres pake rivanol.

Paling unik tapi serem Nares, kalau ngambek langsung njedotin dahi ke tembok atau lantai. Memar di dahi Nares berkurang setelah dioles  thrombophob.

Cuma sekedar berbagi pengalaman ya ibu…info lengkap dapat ditanyakan pada ahlinya…

Tuesday 26 July 2016

MENGATASI DIARE



Mempunyai tiga balita membuat saya paling was – was kalau anak sudah mulai terkena tanda tanda diare. Frekuensi BAB sering dan lembek badan jadi lemas dan tidak aktif seperti saat sehat.

Usia balita rentan diare karena kebiasaan memasukkan benda benda kecil ke mulut atau kurangnya kebersihan tangan saat makan. Makan jajan sembarangan terutama jajan di pinggir jalan yang tidak tertutup. Pada orang dewasa mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas dan asam bisa juga memicu terjadinya diare.

Bila diare terjadi terus menerus maka penderita akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi berat bisa menyebabkan kematian. Untuk mengatasi diare pertolongan pertamanya sebagai berikut :


1. Beri Air Campuran Garam dan Gula
Campuran ini diberikan sebagai pengganti cairan elektrolit yang hilang dari tubuh. Rasanya memang sedikit kurang enak dan ketiga balita saya juga tidak suka. Tapi tetap saja saya rayu rayu mereka untuk minum , sedikit sedikit yang penting ada yang masuk. Untuk membuatnya larutkan dua sendok teh gula pasir dan setengah sendok teh  garam dalam segelas air putih.

2. Air Tajin
Saat saya kecil kalau diare di beri air tajin oleh mbah putri. Mbah Putri masak nasi pakai ketel saya menunggu tajin sambil menjaga api biar tidak padam. Semangkuk kecil tajin ditaburi garam secukupnya siap jadi penawar diare. Padahal kalau tidak diare nikmatnya nyruput tajin dengan menggigit gula merah sedikit demi sedikit.

3. Daun Jambu biji dan Daun Ketumbel
Saya bukan ahli kesehatan jadi cuma nulis sebatas pengamatan dan pengalaman. Kalau di desa orang diare pergi ke bawah pohon jambu dan pohon ketumbel makan daunnya yang masih di pohon sambil dikasih sedikit garam. Kalau dipikir mungkin daunnya kotor apa ga nambah diare? Tapi nyatanya  banyak juga yang sembuh. Yang takut, ragu –ragu dan tidak percaya tidak usah mencoba ya..

4. Perasan Kunyit Mentah Matang
Satu ruas kunyit dibakar satu ruas lagi mentah, keduanya diparut dan diperas. Airnya langsung diminum. 

5. Singkong mentah
Singkong mentah dipotong kecil kecil buat camilan saat diare. Setelah makan singkong mentah biasanya akan sering kentut, tapi perut jadi lega tidak sebah.

6. Tetap beri makan dan minum
Anggapan dengan tidak makan jadi tidak diare itu salah. Makan tetap terus diberikan pada penderita diare untuk mengganti nutrisi yang hilang. Minum sup, teh manis sebagai selingan minum larutan gula garam atau oralit. Susu formula dan jus buah untuk sementara waktu dihentikan dulu


Waspadai gejala dehidrasi seperti anak menangis tanpa air mata, mulut dan bibir kering, selalu merasa haus, air seni sedikit,bahkan  sama sekali tidak pipis, mata cekung, kulit pucat.
Selain cara diatas tips lainnya sediakan selalu oralit dan L-Bio di rumah. Jika semua sudah dicoba diare tidak juga sembuh segera bawa ke dokter untuk penanganan yang lebih lanjut.


Sunday 17 July 2016

Persiapan Mental dan Fisik Hari Pertama Masuk Sekolah



Liburan telah usai, saatnya anak anak masuk sekolah. Sebagai orang tua kita pasti sudah menyiapkan semuanya mulai dari sepatu baru, tas baru, seragam baru, sampai perlengkapan sekolah pun baru. Hal – hal baru tersebut yang paling umum dalam menyambut tahun ajaran baru.  Orang tua yang bijak sejatinya tidak hanya memperhatikan kebutuhan alat alat kelengkapan sekolah saja. Jauh jauh hari sebelum masuk sekolah, orang tua hendaknya sudah menyiapkan mental dan fisik anak anak. Bagaimana caranya? Diskusi dan pembiasaan adalah hal yang paling bagus untuk menyiapkan mental dan fisik anak kita.
Tahun ini saya juga mengantarkan anak anak ke sekolah baru. Si Sulung Qolbi masuk di SD sekaligus masuk Pondok Tahfidz anak. Si Tengah Bilqisti masuk TK. Meskipun sama sama masuk sekolah baru, diskusi dan obrolan saya dengan kedua anak saya pun berbeda. Kenapa? Karena beda jenjang pendidikan maka otomatis beda persiapannya.
1.       Persiapan Mental dan Fisik Anak SD
a.       Melatih kemandirian
Setelah dinyatakan lulus seleksi di Pondok Tahfidz Anak Yanbaul Quran, saya langsung membiasakan Qolbi untuk melayani sendiri semua kebutuhannya. Urusan makan, minum, mandi sudah terlatih sejak belum lulus TK. Sebelum berangkat ke Pesantren saya juga mengajari melipat baju dan cara menyimpan di lemari supaya rapih. Belajar meraut pensil dan merapihkan semua perlengkapan pada tempatnya.
b.      Kemampuan adaptasi dan sosialisasi
Mengajari anak untuk tidak cepat marah atau menangis juga saya sampaikan. Teman teman baru dari berbagai daerah juga saya ceritakan, bagaimana cara berkenalan dengan teman baru saya ajarkan juga. Alhamdulillah sebelum saya pulang Mas Qolbi dah bermain dengan teman baru dari Bandung dan Karawang.
c.       Bangkitkan minat belajar
Minat belajar anak dapat ditumbuhkan secara alami ketika anak- anak sering melihat kedua orangtuanya membaca. Rasa penasaran sudah pasti akan memancing anak untuk bertanya tentang apa yang sedang dibaca atau dipelajari orang tuanya. Sampai terakhir kemarin Qolbi sudah rajin menulis apa saja yang dia suka, walaupun masih ada penulisan yang salah saya tetap memberi pujian sebagai rewardnya.
d.      Belajar fokus
Situasi pembelajaran di TK pasti berbeda di SD, saya sampaikan ke Qolbi untuk belajar focus dengan cara memperhatikan penjelasan guru.
e.      Ketrampilan motorik halus dan kasar
Mengajak anak melipat kertas, memegang pensil, menempel dan menggunting dapat melatih otot otot anak.

2.       Persiapan Mental dan Fisik anak TK
a.       Melatih Percaya diri
Sering mengajak anak bertemu dengan orang banyak akan memicu rasa percaya diri pada anak. Melatih anak untuk menjawab setiap pertanyaan dari orang lain juga dapat membangkitkan rasa percaya diri.
b.      Melatih Memahami Perintah
Melibatkan anak anak dirumah untuk melakukan pekerjaan pekerjaan ringan bisa melatih anak untuk memahami perintah dari guru atau orang lain. Misalnya “ Mba, tolong ambilkan sapu lantai di pojok ruang dapur”
c.       Toilet training
Anak usia TK harus sudah melewati masa toilet training supaya tidak mengompol di kelas.
Ayo para orang tua siap antar anak kita ke sekolah baru…